Tersadar. Ketika aku
terbangun dari tidur yang bahkan tidak pernah nyenyak, semenjak saat itu. Aku
tersadar, ternyata aku masih saja belum bisa memilikimu.
Aku bingung. Aku tak
tau apa yang harus aku lakukan. Karna hanya kamu yang selama ini sebagai
tujuan. Entah kamu. Mungkin aku hanya sebagai bingkai sosokmu, bukan tujuan
hidupmu. Ada atau tidak adanya aku, bukan masalah bagimu. Tapi bagiku,
kehadiranmu adalah sesuatu yang menjadi perjuanganku.
Aku bisu. Aku tak bisa
mengatakan semuanya. Semua perasaan yang ada di hatiku, tak bisa aku jelaskan
dengan kata-kata, dan bahkan tak bisa aku gambarkan. Lidahku kelu, mulutku
terkunci, saat ingin menyatakan semuanya. Mungkin memang hanya lewat tulisan
aku bisa mengekspresikan semuanya. Semua yang bahkan tak penting bagimu, selalu
menjadi terpenting di mataku. Cintaku. Ya. Apakah hal satu ini masih kamu
anggap tak penting? Lalu hal apa yang kamu pentingkan? Aku mau, menjadi hal
yang penting bagimu, menjadi alasan semua kehadiranmu. Tapi entah, kamu seakan
tak pernah peduli. Apakah sejak bertahun-tahun lalu aku masih dianggap orang
yang tidak penting?
Meski tanpamu, aku bisa
terus bertahan, aku bisa terus bernafas. Meskipun tujuanku tanpa arah. Meski
tanpamu di sisiku, aku masih mempunyai harapan. Setidaknya aku masih bisa
melihatmu dari kejauhan.
Meski tanpa
kehadiranmu, aku masih bisa tersenyum, asalkan ada kamu yang masih terlihat
bahagia. Walaupun aku tau bahwa dialah penyebab senyum dan tawamu.
Meski tanpa dia,
bisakah kamu lakukan itu? Lakukan hal yang sama denganku, ketika aku hidup
meski tanpamu.
Aku tak pernah
bermaksud melepaskanmu dari dia yang menjadi tujuan hidupmu. Aku hanya ingin
kamu tau, di sini masih ada sosok yang harus kamu bahagiakan, yang harus kamu
tanggungjawabkan ketika sudah memunculkan cinta di hatinya. Aku. Itulah aku.
Orang yang pernah kamu cintai, kini telah mencintaimu. Walau sifatmu tak
semanis dulu, walau candamu tak selucu dulu, walau tanganmu tak lagi sering
menggenggamku. Tapi cinta ini, masih utuh, tak pernah berkurang, dan terus
berkembang.
Berbaliklah, lihatlah
ke belakang. Aku selalu mendukungmu, menjagamu dari belakang, menghindarkanmu
dari kemunafikan, meski aku tau kamu takkan pernah berbalik. Janganlah hanya
melihat ke samping, karna orang yang di sampingmu hanya mendampingimu,
menemanimu, dan tidak membantumu.
Suatu saat aku berharap
mendapatkan peran yang kedua. Berada di sampingmu. Tapi aku tetap ingin berada
di belakangmu. Kedua peran tersebut. Karna aku ingin mendampingimu dan tetap
menjagamu. Jikalau bisa :')
Dibuat 18 November 2012
Pukul 18.36
0 komentar:
Posting Komentar