Jumat, 31 Mei 2013

It's Not Over, It's Just Beginning


Pada sebuah awal pasti ada sebuah akhir. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Sama halnya seperti sekarang. Aku kini duduk di bangku kelas 12 SMA yang sudah mengenyam pendidikan di sekolah selama hampir 3 tahun. Setelah menempuh berbagai Ujian-Ujian, sekarang adalah hari terakhirku menghadapi Ujian Nasional. Itu juga menandakan sekarang adalah hari terakhirku berada di sekolah ini. Ya, Sekolah yang mengajarkanku banyak hal, mulai dari pembentukan diri hingga jati diri aku temukan di sini. Rasanya berat sekali meninggalkan teman-teman dan guru-guru yang selama ini menjadi keluargaku di sekolah. Dari mereka semua-lah aku bisa belajar banyak tentang kehidupan. Belajar berpikir dewasa, bersabar, merendah, bijaksana, dan masih banyak lagi pelajaran yang sangat berharga yang aku dapatkan.

Aku paham. Kehidupan memang selalu seperti ini, selalu ada yang hilang, tak ada yang abadi dalam genggaman. Kini, aku, kamu, dia, mereka, dan teman-teman lainnya, mungkin baru saja tersadar bahwa masa SMA adalah masa yang sangat berharga bila disia-siakan. Tak akan ada masa-masa seperti ini lagi kelak. Ketika kita belajar bersama mengenakan seragam putih abu-abu. Ketika kita bersenda gurau menghabiskan waktu. Ketika banyak kenangan yang sudah habis tertuang di dalamnya.

Besok. Mungkin, kita tak akan menyapa lagi gerbang sekolah yang menyambut kita setiap pagi. Kita tak akan merasakan lagi duduk berjam-jam di bangku sekolah ini. Kita tak akan melihat lagi teman-teman yang biasa berjumpa setiap hari. Kita tak akan mendengar lagi berbagai teguran guru yang menusuk di hati. Memang menyedihkan. Melepas segala kebiasaan dan rutinitas yang memenuhi bagian hidup kita 3 tahun ke belakang ini. Ingin rasanya tak berpisah dengan kalian, namun aku paham ini semua adalah bagian dari kehidupan. Harus selalu ada yang dikorbankan, jika kita ingin melanjutkan ke jenjang hidup yang lebih baik.

Teman, mungkin kini kita akan berpisah, mengejar mimpi kita masing-masing. Perpisahan ini bukanlah akhir, justru ini adalah awal langkah kita untuk meraih impian yang selama ini kita idamkan. Jangan takut, teman. Kita pasti akan bertemu suatu saat nanti, saat kita sudah menjadi orang yang mapan, saat kita telah meraih mimpi kita. Ingatlah hari ini, saat kita berusaha keras mewujudkan mimpi-mimpi kita, kelak kita akan menikmati hasilnya.

Aku pasti akan merindukan kalian.

18 april 2013

Genggaman Kosong

Dulu; tak pernah ada waktu yang terlewatkan tanpa kamu, hingga kini tak pernah ada sedikitpun waktu yang kamu sempatkan hanya untuk menyapaku. Lalu, bukan hanya itu. Dulu; aku selalu tau apa yang kamu lakukan, hingga kini tak pernah sedikitpun aku tau tentang kabarmu. Masih banyak. Ya, masih banyak perbedaan yang aku rasakan sejak hari itu. Hari disaat kita melepaskan semua yang selama ini kita ikatkan, hari yang memisahkan aku, kamu, dan hubungan kita. Semua cinta yang telah kita bentuk, kita tata rapih-rapih, kita jaga baik-baik, lalu pada akhirnya kita juga yang menghancurkannya.

Lalu siapa yang salah? Apa harus aku lagi yang salah? Melepaskanmu yang jelas-jelas masih ku cintai. Atau kamu yang salah? Telah menyia-nyiakan seseorang yang mencintaimu tanpa pamrih. Lalu untuk apa kita bersama jika akhirnya kita berpisah? Untuk apa kita menyatukan cinta jika akhirnya kita saling menyalahkan? Dengarkan aku, kita tak perlu saling menjauh dan saling menyalahkan. Karena aku yakin tak ada yang salah dalam perpisahan ini. Kita mungkin hanya kurang kuat mempertahankan cinta yang sedang dipisahkan. Mengenai perasaan, biar kita tanggung sakitnya masing-masing. Bukankah sebelumnya kita bisa hidup masing-masing? Namun mengapa sekarang terasa sulit?

Sekarang semua telah berbeda. Setiap nafas yang ku hela saat berada di sampingmu, kini telah kosong dan hampa. Jemari yang dulu kau genggam erat, kini hanya genggaman kosong. Bahu yang dulu selalu menjadi tempat nyamanku bersandar, kini mungkin telah menjadi tempat sandaran orang lain. Air mata yang dulu kau basuh, kini kau biarkan mengalir deras. Kau tau, aku rindu! aku merindukan suaramu dan petikan gitarmu yang selalu menjadi penghantar tidurku. Aku rindu perhatian manismu yang selalu menyanjungku.

Namun kini, takkan pernah aku rasakan seperti itu lagi. Hari-hari yang ku lewati bersamamu, kini kita menjalaninya masing-masing. Genggaman hangat tanganmu, kini semakin mendingin. Selamat tinggal. Terimakasih atas kenangan indah, dan singkat.

10 mei 2013
17.24