Mungkin sering, aku mengeluh dengan
keadaan. Mungkin sering juga, aku merasa kesepian. Tapi kadang aku bisa
melewatinya dengan ringan. Tapi.. hanya sebuah kadang bukan sebuah sering.
Hidup. Pasti panjang dan lebar bila
harus ditafsirkan. Karena hidup begitu rumit. Sungguh. Hidup yang katanya
singkat dan sementara, tapi aku merasakannya seolah lama dan abadi. Entah
karena aku menjalaninya dengan begitu sulit, atau karena begitu indah. Semua
tercampur, menjadi sebuah kesatuan yang seolah takkan terpisahkan. Semua larut
dalam kadar kesabaran yang terbatas.
Dulu pernah, aku sempat kehilangan
arah. Aku buta pada rute kehidupan yang seharusnya. Aku tak mengerti pada kode
dan sandi kehidupan yang menjadi teka-teki yang harus dipecahkan. Bagai kapas
yang terombang-ambing terbawa angin. Selalu pasrah. Mengikuti arah angin
kemanapun yang membawanya pergi. Aku tau, hidup itu tidak sesederhana hanya
dengan bernafas, tersenyum, tertawa, dan bahagia. Kita butuh kekuatan dan
kesabaran. Banyak hal-hal rumit yang seringkali mengganggu semua yang telah
tertuliskan. Baik yang tertuliskan oleh rencana sendiri, dan yang tertuliskan
oleh takdir.
Sebenarnya aku tidak butuh orang lain,
jika kehadiran mereka hanya akan mempersulit keadaan. Meskipun aku mengerti,
aku takkan bisa hidup sendirian. Tapi tetap saja, hidup mempunyai
bermacam-macam pilihan. Pilihan yang harus dipilih dengan sebaik-baiknya.
Pilihan yang akan membawa langkah kita pada hal yang berbeda.
Hidup itu sebuah pendakian. Teruslah
mendaki pada satu gunung. Meskipun memang banyak gunung-gunung lainnya.
Fokuslah pada satu titik tujuan. Mungkin kadang kita bisa terjatuh, tapi
bangunlah dan teruslah mendaki, jika kita menginginkan puncak yang sempurna.
Mudah memang jika tugasku hanya untuk
memotivasi dan memberi semangat. Tapi jujur saja, aku sendiri masih belum bisa
menyamakan semangatku dengan tulisanku yang lebih bersemangat. Kadang lebih
mudah membangkitkan orang lain dari jatuhnya, daripada bangun dari kejatuhan
sendiri. Itulah mengapa kita tetap membutuhkan orang lain dalam hidup kita.
Tapi kali ini aku lelah. Aku lelah
terus mencari kebahagiaan yang bahkan belum terlihat. Aku lelah menjadi
seseorang yang tidak berguna. Aku lelah menahan rasa sakit yang tak kunjung
sirna. Aku lelah menggantungkan diri pada sesuatu yang nyata. Aku lelah terus
berjalan tanpa arah yang pasti. Pahamilah. Semua orang pasti akan merasakan hal
yang sama sepertiku. Tinggal menunggu waktu yang tepatnya saja. Cepat atau lambat,
perlahan tapi pasti, kesedihan akan datang menggerogoti semua kebahagiaan dan
kesempurnaan yang terlihat pasti. Hingga kebahagiaan benar-benar habis tanpa
sisa dan bekas sedikitpun. Hingga kita lupa bagaimana cara yang tepat untuk
tersenyum. Hingga kita tak bisa membayangkan kebahagiaan yang sebenarnya masih
ada.
Kebahagiaan itu abadi. Kebahagiaan
selalu ada di sekeliling kita. Hanya saja kebahagiaan menjelma menjadi
kesedihan yang menghantui kita. Kebahagiaan berubah menjadi sosok yang
mengenaskan. Oleh karenanya, kita harus bertahan, harus berusaha, dan harus
menunggu, hingga wujud nyata kebahagian dapat kembali terlihat. Agar
kebahagiaan melepaskan penyamarannya. Kembali lagi menjadi kebahagiaan yang
tugasnya mempermudah kehidupan. Menumbuhkan kembali semangat yang telah rapuh. Memunculkan
kembali senyuman yang sempat hilang. Dan memperlengkap kembali harapan yang
dulu telah terhancurkan.
Kini seharusnya aku sudah bisa sadar. Bisa
mengerti. Semua terjadi karena kuasa Tuhan. Kita hanya bisa menjalankan
skenario-Nya. Meskipun kadang kebahagiaan yang Dia beri tak selalu tampak
seperti kebahagian. Dan juga harapan yang kadang tak sesuai yang diharapkan. Tetaplah
mengerti. Semua yang Dia berikan pasti yang terbaik untuk kita. Walau mungkin
tak sesuai dengan rencana kita. Tapi aku yakin rencana-Nya pasti akan lebih
indah. Selalu ingatlah, semua akan indah pada waktunya. Pada waktu yang telah
Tuhan tetapkan. Sejak pertama kita lahir di dunia, semua sudah tergariskan
dengan sempurna. Sebuah permulaan dan sebuah pengakhiran, Dia telah menentukan,
dan Kita yang menjalankan.
Dibuat 10 Januari 2013
16.04
0 komentar:
Posting Komentar