Kamu pernah bertanya "Apa sih yang membuatku sedemikian sayang padamu?".
Dan ketika itu aku masih terbuai dalam asmara mendalam padamu hingga
tak dapat menuturkannya dalam baris aksara. Tapi kini setelah tak ada
lagi sosokmu dalam keseharianku, baru kutemukan jawaban atas
pertanyaanmu itu.
Bersamamu aku menjadi diri sendiri, tanpa topeng penuh sandiwara. Di
pelukanmu aku bebas menuangkan segala bahagia maupun duka yang menumpuk
di pundakku. Goresan senyum tulus penuh kasihmu meluruhkan semua beban
berat yang bergelayut memperberat langkahku. Perhatian sederhana namun
ikhlasmu mengobati semua jerih dan perih yang ku terima setiap harinya.
Apa bahagia terbesar dalam hidupku? Pernah memilikimu, berbagi segala suka dan duka bersamamu, melewati hari-hari dengan melihat senyum manismu, terbuai dan terlelap dalam pelukan hangatmu, melangkah pasti tanpa ada ragu karena ada kamu di sisiku.
Aku tak ingin melepasmu, sama halnya seperti seorang anak kecil yang enggan beranjak dari dekapan ibunya. Namun aku bisa apa? Kebulatan tekad hatimu dan kerasnya pendirianmu tak dapat ku kalahkan meski dengan berbagai bujuk dan rayu.
Dulu, kamu yang mengenalkan aku pada cinta, mengajarkan aku arti sebuah sayang dan perhatian, menunjukkan aku bagaimana caranya untuk tersenyum bahagia. Tapi kamu lupa untuk mengajarkanku bagaimana caranya bertahan dari luka dan perih atas sebuah kehilangan. Kamu pergi dalam sekejap mata, meninggalkanku yang hanya bisa terdiam tanpa mampu berbuat apa-apa. Aku lemah tak berdaya bahkan untuk memelukmu tuk yang terakhir kalinya pun tubuhku lunglai tak dapat bergerak.
Melihatmu tersenyum itu lebih indah daripada menunggu pelangi selepas hujan, lebih hangat daripada jingga mentari pagi. Tapi kini dari setiap senyumanmu yang dilukis olehnya membuat hatiku semakin tergores. Ya, aku terluka tergores cinta masa lalu. Cinta pertama yang begitu indah. Cinta pertama yang begitu besar hingga aku pun tak tahu bagaimana caranya untuk memadamkan itu.
Aku, disini, merindukanmu. Sosok yang tak lagi sudi walau hanya sekedar tuk melihat apalagi menyapaku. Doaku senantiasa untuk bahagiamu. Kamu cinta pertama yang akan selalu punya tempat khusus di hatiku.
Biarkan semua lembar penuh kenangan akan kita menjadi pelipur lara dikala sepi merangkulku. Perjalanan kita kelak akan ku ceritakan pada penerusku. Kamu adalah salah satu bagian terindah dalam lembar hidupku. Apa yang pernah tertulis di hatiku, tak akan dapat dihapus oleh siapapun. Kamu, masa lalu terindah yang kini harus kurelakan untuk pergi berlalu menjauh dariku, untuk selamanya.
Apa bahagia terbesar dalam hidupku? Pernah memilikimu, berbagi segala suka dan duka bersamamu, melewati hari-hari dengan melihat senyum manismu, terbuai dan terlelap dalam pelukan hangatmu, melangkah pasti tanpa ada ragu karena ada kamu di sisiku.
Aku tak ingin melepasmu, sama halnya seperti seorang anak kecil yang enggan beranjak dari dekapan ibunya. Namun aku bisa apa? Kebulatan tekad hatimu dan kerasnya pendirianmu tak dapat ku kalahkan meski dengan berbagai bujuk dan rayu.
Dulu, kamu yang mengenalkan aku pada cinta, mengajarkan aku arti sebuah sayang dan perhatian, menunjukkan aku bagaimana caranya untuk tersenyum bahagia. Tapi kamu lupa untuk mengajarkanku bagaimana caranya bertahan dari luka dan perih atas sebuah kehilangan. Kamu pergi dalam sekejap mata, meninggalkanku yang hanya bisa terdiam tanpa mampu berbuat apa-apa. Aku lemah tak berdaya bahkan untuk memelukmu tuk yang terakhir kalinya pun tubuhku lunglai tak dapat bergerak.
Melihatmu tersenyum itu lebih indah daripada menunggu pelangi selepas hujan, lebih hangat daripada jingga mentari pagi. Tapi kini dari setiap senyumanmu yang dilukis olehnya membuat hatiku semakin tergores. Ya, aku terluka tergores cinta masa lalu. Cinta pertama yang begitu indah. Cinta pertama yang begitu besar hingga aku pun tak tahu bagaimana caranya untuk memadamkan itu.
Aku, disini, merindukanmu. Sosok yang tak lagi sudi walau hanya sekedar tuk melihat apalagi menyapaku. Doaku senantiasa untuk bahagiamu. Kamu cinta pertama yang akan selalu punya tempat khusus di hatiku.
Biarkan semua lembar penuh kenangan akan kita menjadi pelipur lara dikala sepi merangkulku. Perjalanan kita kelak akan ku ceritakan pada penerusku. Kamu adalah salah satu bagian terindah dalam lembar hidupku. Apa yang pernah tertulis di hatiku, tak akan dapat dihapus oleh siapapun. Kamu, masa lalu terindah yang kini harus kurelakan untuk pergi berlalu menjauh dariku, untuk selamanya.
Sumber : nusukkk.com
0 komentar:
Posting Komentar