Aliran air mengenai bebatuan hitam di atas sana, semakin ke bawah, sang
air pun mengalir kian deras, menuruni setapak demi setapak undakan
yang terjadi di jeram mini itu. Sepertinya pemandangan itulah yang harus kusaksikan kali ini, saat-saat ia akan melepaskanku bersama perahu yang muat dengan ukuranku, melalui air terjun yang semakin bertubi-tubi.
Aku tahu, begitu menyentuh air, nyawaku pun akan terhapus, luntur dan
seakan hanyut ditelan derasnya air sungai. Ingatanku tentangmu – dan
tentang manusia itu – akan segera memudar, seperti salah satu adegan
dalam film Eternal Sunshine of The Spotless Mind, yang diperankan
oleh aktor ternama yang selalu kamu sebut namanya, Jim Carey dan Kate
Winslet. Berkali-kali kamu ucapkan, “Andai di dunia nyata, kita
mengenal Lacuna.Inc, perusahaan yang bisa bikin aku ngelupain
dia seutuhnya!” dan sekali lagi kamu ucapkan bahwa kamu ingin melupakan
segenap kenangan bersamanya.
Merelakan dan melupakan adalah suatu hal yang sulit, teman. Setidaknya,
kamu memiliki otak, dan ingatan, yang akan secara otomatis menyimpan
data-data kenangan manis yang telah kamu rangkai bersamanya. Dan kamu
ingin melupakan semua itu? Merelakannya pergi, untuk tak pernah kembali
lagi?
Aku cemburu, aku sangat cemburu padamu, hey wajah manis yang berdiri di
tepian sungai ini. Kamu bisa mengingat kisah-kisah indahmu itu dengan
jelas, sedangkan aku? Aku hanyalah seonggok kertas yang dijilid dengan
ring besi di tepiannya, bertorehkan coretan-coretan kata pelampiasan
hati atas apa yang telah terjadi. Kamu dan aku, berkomunikasi di sini,
dari hatimu, turun
ke tangan, dan langsung menembus hatiku pelan-pelan. Ingatanku
tentangmu, dan tentangnya, hanya terdapat dalam tinta warna-warni yang
mulai menghilang ini.
Dan aku tahu, pertama
kali kamu menatapku, kemudian menggenggam tubuhku erat, aku seakan
berkata padamu, “Halo, aku memang tercipta untukmu, kawan!”
Tiga tahun indah bersamamu, suka, duka, tangisan
histeris, sedikit ingus yang menggenang di permukaan kertasku, hingga
mengalami rasanya dilempar olehmu, untuk kemudian dipeluk erat kembali.
Tangan itu hangat, sangat hangat.
Dan kini, aku tahu, sudah terlalu pahit untuk tetap bersamaku,
mengetahui setiap cerita yang kamu miliki, selalu berkisah di dalam
tubuh-tubuh kertasku yang sudah mulai menguning. Untuk itulah, kamu
harus melepaskanku, dari genggamanmu, bahkan dari ingatanmu.
Jika menurutmu ini berat, bagiku, melepaskanmu seakan menghempaskan
nyawaku. Karena nyawaku, bergantung pada tinta dan kata-kata yang
selalu kamu ungkapkan padaku. Karena seluruh hidupku, adalah untuk
menjadi sahabat setiamu, menemani setiap perasaan kesepian ataupun
bahagiamu.
Satu jeram..
Dua jeram..
Tiga jeram terlewati...
Dan akupun kian luntur, kertasku pun kian melunak, dan kemudian
tersobek perlahan. Selamat tinggal, bersama air dan perahu kertas mini
berwarna jingga, aku akan pergi, dan aku akan melepaskanmu - harus
melepas seluruh nyawaku, yang merupakan kenangan dan kisahmu di
permukaan tubuhku.
Terimakasih ya, terimakasih atas semuanya…
Aku, Hanyut dan Akhirnya Lepas
Related Posts:
Kenapa sih Dia ? Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
(singkat) Filosofi HujanDatangnya hujan ataupun teriknya mentari sama-sama adalah Rahmat. Semua mempunyai kelebihan & kekurangan masing-masing. Begitupula dengan kehidupan kita yang tetap harus diisi dengan berpikir positif agar sabar & s… Read More
Pahamilah, Aku Lelah Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
Happy New Year !!! Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
Rintikan Hujan di Jendela Kamar Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
0 komentar:
Posting Komentar